hujan yang menemani sore hari....
embun menemani basahnya pagi...
dingin malam menusuk tulang...
sepi...
adakah lentera yang mampu menerangi gelapnya hati?
jika ada, ingin aku beli
dimana
dalam sujud lima saja aku belum mampu mendapatkannya
dalam untaian kalam suci pun aku masih sunyi...
wahai jeritan, temani sepiku dalam ramaimu...
apakah sebenarnya rasa ini?
begitu hampa
apakah karena jarak yang aku buat?
apakah aku yang selalu mengingkari besarnya nikmat
keesaan yang kadang masih kupertanyakan
tentang kebenaran sejati yang tak nampak
dan tak kutemukan
wahai lentera, jawab sepi ini
gelap,samar dan aku yang meragu.
seribu tanya yang tak terarah
semakin dalam semakin tersesat
semakin ragu semakin tak tahu
embun menemani basahnya pagi...
dingin malam menusuk tulang...
sepi...
adakah lentera yang mampu menerangi gelapnya hati?
jika ada, ingin aku beli
dimana
dalam sujud lima saja aku belum mampu mendapatkannya
dalam untaian kalam suci pun aku masih sunyi...
wahai jeritan, temani sepiku dalam ramaimu...
apakah sebenarnya rasa ini?
begitu hampa
apakah karena jarak yang aku buat?
apakah aku yang selalu mengingkari besarnya nikmat
keesaan yang kadang masih kupertanyakan
tentang kebenaran sejati yang tak nampak
dan tak kutemukan
wahai lentera, jawab sepi ini
gelap,samar dan aku yang meragu.
seribu tanya yang tak terarah
semakin dalam semakin tersesat
semakin ragu semakin tak tahu