RSS

Shadow....


Sebenarnya ingin menulis tentang perasaan sedih yang bergelayut di hati saya selama ini. Bukan berarti saya tidak pernah bangga dengan orang – orang di sekitar saya, atau merasa berkecil hati apalagi ciut nyali. Akan tetapi lebih pada kekecewaan saya pada diri saya sendiri atas ketidakmampuan saya untuk berdiri di atas kaki sendiri, dan berdiri di atas bayang sendiri.
Selama ini perasaan saya mengatakan bahwa saya tidak punya kemampuan apapun, alias nothing. Ini lebih kentara lagi saat saya pertama kali bekerja. Saya sendiri juga tidak paham, mengapa Gusti Allah Sang Maha pemilik misteri memberikan amanah kepada saya berupa pintu rejeki..PNS..ups saat ini masih CPNS ding. Bahkan itu terjadi di hari pertama saya masuk, tatapan curiga menusuk jantung ditujukan kepada saya seorang. Sejurus pertanyaan yang sangat saya benci. Kenal ini, kenal dengan itu, istri siapa, anak siapa...dan terakhir bayar berapa?meledak rasanya amarah di dada saya. Megap – megap...emosi tertahan. Apakah saya terlihat terlalu bodoh hanya untuk sekedar menjadi seorang CPNS? Hati saya terantuk, buru – buru saya memompa kembali semangat yang masih tersisa. Saya sangat tahu betul bagaimana perjuangan semua orang untuk bisa seperti saya saat ini. Bahkan semua cara menjadi halal, padahal tidak sebanding dengan apa yang didapat nanti. Sungguh tak sepadan!
Saya baru mengikuti 4 kali test CPNS. Masih sangat sedikit dibandingkan dengan beberapa teman, yang bahkan samapai melancong ke ibukota demi memperjuangkan nasib. Ceritanya karena waktu itu saya menikah saat masih semester 7 akhir. Hasilnya ketika wisuda saya hamil 7 bulan dan lulus kemudian harus mengurus pangeran tampan, hasil perbuatan saya dan suami: Uwais Zilzala Ayatullah dan ajaib. Setahun kemudian kembali saya melahirkan seorang bidadari cantik: Ehsana Maswaya. Singkatnya sejak pernikahan saya tahun 2005 sampai 2009 saya tidak pernah mencoba tes CPNS sekalipun. Saya hanya beberapa kali menerima kabar dari teman- teman kuliah kalo saat test baik di tingkat pusat dan daerah sering bertemu teman seangkatan. Alhasil setiap test CPNS dimanapun dijadikan juga sebagai ajang reuni. Miris dalam hati, betapa berat perjuangan teman – teman se angkatan, sejurusan saya. Tetapi selama kurun waktu 2005 – 2009 itu adala beberapa kali saya ikut proyek, ya...hanya 3- 6 bulan saja. Test pertama yang saya ikuti untuk pertama kalinya adalah KPU. Tapi nasib baik belum berpihak pada saya saat itu. Saya gagal. Ada teman dan adik kelas yang berhasil lolos...Alhamdulillah. 2 atau 3 bulan berikutnya saya ikut tes CPNS kota kediri. Dan lowongan yang tersedia, yang sesuai dengan disiplin ilmu saya hanya 1 posisi saja. Pesimis...pasti! tapi saya sudah siap dengan segala resiko, berbekal belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) saya berhasil menyelesaikan soal dengan cepat. Maksudnya membaca soalnya cepat, entah jawabannya! hehe... Kekecewaan saya saat itu bukan karena saya tidak lolos, tetapi betapa curangnya proses perekrutan pegawai di kota ini... kota kediri pun geger....CPNS yang dinyatakan lolos beberapa diantaranya bahkan tidak hadir saat ujian. Tapi lolos....wow! menangis hati saya...oh betapa sampai seperti inikah setan telah menguasai manusia, itu tanggapan yang keluar dari otak saya yang terus terang sama sekali tidak paham betapa inikah yang disebut sebagai salah satu “Seni” dalam bekerja. Marah, kecewa...tapi buat apa? Selang beberapa hari saya mengikuti tes CPNS di lingkungan STAIN. Nah kalo yang satu ini memang saya yakin betul tidak akan diterima, soalnnya semua berbau agama...waduhhhh pusyiiing!haha....
Satu tahun kemudian tepatnya bulan Agustus 2010 saya bekerja sebagai tenaga kontrak kementrian tenaga kerja dan transmigrasi untuk ditempatkan di kota Kediri. Ini saya numpang jaringan suami saya yang ada di kementrian. Tapi tetap loh saya pakai jalur yang seharusnya...selurus lurusnya. Di tengah kontrak, seorang teman memberi informasi tentang KPU. Asikkk...pikir saya, coba sekali lagi..siapa tahu saya lolos. Bismillah...berangkatlah saya ke UNESA, jam 3 pagi. Duingiiiiiinnnn....tapi ga papa...demi nasib! Disinilah pula awalnya saya menjalin persahabatan dengan dua orang teman Emi Supriati dan Nur Hansah, keduanya sekarang adalah staf KPU Kabupaten Kediri. Tambah dulur.....dawakno umur. Dan saya pun lolos....
Bayangan pertama di pikiran saya adalah bekerja dengan baik menghasilkan sesuatu yang baik pula. Weissstttt...dahsyat pokoknya. Ah, ternyata....jauh! yah meskipun tidak terlalu jauh juga dari angan. Seribu pertanyaan ditujukan kepada saya sejak pertama saya masuk kerja, bahkan yang lebih parah kadang pertanyaan itu diulang lagi sampai sekarang. Kenalan inikah Kenalan itukah? Saudara inikah? Saudara itukah? Muak...akan tetapi saya juga harus menyadari bahwa pertanyaan seperti itu keluar dari orang – orang yang pemikirannya telah dirusak oleh sistem “lingkaran setan”. Mungkin pertama kali masuk kerja mereka juga merasakan apa yang saya rasakan. Sayapun hanya tersenyum kecut... dalam hati saya bertanya, tidakkah orang – orang seperti mereka memandang saya sebagai diri saya dengan kemampuan yang saya punya, toh saya bukan orang yang tidak bisa berbuat apa- apa, saya mau koq belajar dengan siapapun...
Tapi bekerja juga tak seburuk itu, nyatanya saya menemukan teman – teman yang aneh, lucu, pintar dan baik plus jujur! Tambah lagi sedulur saya...ndawakno umur.
Dengan kesadaran yang tinggi saat inipun saya berusaha belajar bahkan dari titik nol agar negara tidak pernah merugi membayar saya. Itu tekad saya yang sampai saat ini belum luntur. Dan semoga semangat saya tetap menyala....


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

R. Widyaniarti mengatakan...

pengen menyala. kene tak sirame ambek minyaak! semangat ki sanak, hidup adalah perjuangan ga pake mandek :p

NH. Irani mengatakan...

ya...karena ada kamu, aku jadi menyala terus kayak lampu teplok...semangkaaaa

Posting Komentar